Wednesday, March 19, 2014

Azotemia bagian 5 (terakhir)

Etiologi

Prerenal azotemia terjadi sebagai konsekuensi dari terganggunya aliran darah ke ginjal atau menurunnya perfusi yang disebabkan penurunan volume darah, penurunan output jantung (pada gagal jantung kongestif), penurunan resistensi vaskular, sistemik, penurunan volume arterial efektif karena sepsis atau sindroma hepatorenal atau abnormalitas arteri renalis. Hal ini bisa tumpang tindih dengan latar belaag dari gaal ginjal kronis. Faktor-faktor iatrogenik seperti diuresis yang excesif dan pengobatan dengan ACE inhibitor harus disingkirkan terlebih dahulu.

Intrarenal azotemia terjadi sebagai hasil dari perluaan glomerulus, tubulus, interstisium, atau pembuluh darah - pembuluh darah kecil. DApat terjadi disertai oliguria akut, maupun akut tanpa oliguria atau kronis. Penyakit sistemik, nokturia, proteinuria, kehilangan kemampuan untuk mengkonsentrasikan urin (urin specific gravity yang rendah), anemia dan hipoglikemiaadalah sugestif azotemia untuk intrarenal.

Postrenal azotemia terjadi ketika ada obstruksi aliran urin. Hal ini seperti pada kasus obstruksi ureteral bilateral oleh tumor atau batu, fibrosis retroperitoneal, neurogenik bladder dan obstruksi bladder neck oleh hipertrofi prostat atau karsinoma prostat dan katub uretra posterior. Dapat bertumpang tindih dengan latar belakang penyakit ginjal kronis.

No comments:

Post a Comment