b) pemeriksaan fisik didapat suara nafas bronkial, ronki
c) pemeriksaan tambahan: sputum BTA 3x, x ray (kavitas/infiltrat di apex)
d) pengobatan: kategori 1: 2HRZE/4H3R3, kategori 2: 2HRZES/HRZE/5H3R3E3
dosis obat anti TB: H (Isoniazid): 4-6 mg/kgBB/hari, R (Rifampisin): 8-12 mg/kgBB/hari, Z (pirazinamid): 20-30 mg/kgBB/hari, E (Ethambutol) 15-20 mg/kgBB/hari, S (Streptomisin) 15-18 mg/kgBB/hari
Obat TB
|
Dosis (mg/kgBB/hari)
|
Dosis (mg) / BB (kg)
|
||
<40
|
40-60
|
>60
|
||
H (Isoniazid)
|
4-6
|
150
|
300
|
450
|
R (Rifampisin)
|
8-12
|
300
|
450
|
600
|
Z (Pirazinamid)
|
20-30
|
750
|
1000
|
1500
|
E (Ethambutol)
|
15-20
|
750
|
1000
|
1500
|
S (Streptomycin)
|
15-18
|
Sesuai BB
|
750
|
1000
|
e) lain-lain:
- Isoniazid e.s neuropati perifer. Terapi: berikan B6. Rifampisin diberikan sebelum makan, rifampisin mewarnai urin. Pirazinamid paling hepatotoksik, meningkatkan kadar asam urat. Etambutol buta warna. Streptomisin ototoksik dan nefrotoksik.
- MDR TB (Multidrug Resistant TB) resisten pada setidaknya rifampisin dan pirazinamid XDR TB atau Extensif Drug Resistant TB adalah MDR TB yang juga resistant pada 3 dari 6 obat second line.
Definisi tipe kasus:
a) kasus baru- sebelumnya tidak pernah berobat/pengobatan kurang dari 1 bulan, namun tidak mengambil obat selama 2 bulan lebih.
b) kambuh- sebelumnya sudah dinyatakan sembuh namun BTA kembali positif.
c) drop out- pengobatan sudah lebih dari 1 bulan, namun tidak mengambil obat selama 2 bulan atau lebih.
d) kasus gagal (default)- BTA tetap positif pada bulan kelima. Atau sebelumnya negatif, pada bulan kelima menjadi positif.
e) kronik-BTA tetap positif walaupun sudah berkali-kali menjalani pengobatan sampai selesai.
f) bekas TB- tidak ada tanda TB aktif. BTA negatif. Hanya ada gambaran fibrosis.
TB anak: sulit ditemukan dalam pemeriksaan BTA. Dapat digunakan skoring. Skor lebih dari atau sama dengan 6 ditatalaksana sebagai TB.
No comments:
Post a Comment