Friday, March 28, 2014
Acute Coronary Syndrome (Angina Pektoris Tidak Stabil, STEMI, Non STEMI)
a) diagnosis ditegakkan jika ada 2 dari 3: nyeri dada tipikal, EKG, enzim jantung positif
b) klinis: nyeri dada sulit dilokalisir, terasa seperti terhimpit benda berat, menjalar ke bahu/lengan, mual-muntah, berkeringat dingin. Berlangsung >20 menit
c) pemeriksaan tambahan: EKG, enzim jantung, (CKMB, troponin)
d) tata laksana awal: Morfin, Oksigen, Nitrat e.g ISDN atau nitrogliserin, Aspirin (MONA)
e) angina pektoris tidak stabil: angina yang terjadi pertama kali, angina crescendo (makin berat), angina yang tidak membaik dengan istirahat/nitrat. EKG: biasanya ST depresi. Enzim jantung normal.
f) angina pektoris stabil (tidak termasuk dalam ACS): angina yang sehari-hari, sering dirasakan, muncul saat aktifitas, frekuensi dan beratnya nyeri tetap sama, membaik dengan istirahat/nitrogliserin.
g) STEMI: EKG menunjukkan ST Elevasi. Enzim jantung meningkat. Terapi diberikan trombolitik (streptokinase)
h) Non STEMI: EKG menunjukkan ST depresi (biasanya) atau T inversi. Enzim jantung meningkat. Tidak diberikan trombolitik.
i) faktor resiko: usia, riwayat keluarga (ACS < 55 tahun), rokok, LDL tinggi, hipertensi, obesitas, DM, stress, physical inactivity
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment