a) berbeda dengan serangan jantung/heart attack. Gagal jantung adalah kondisi dimana cardiac output tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh.
b) klinis: sesak, mudah lelah, tidak dapat terlentang (ortopnea), sering terbangun malam karena sesak (PND)
c) PF: edema, JVP meningkat, ronki basah halus di basal paru, hepatomegali. Pemeriksaan tambahan: tanda hipertrofi.
d) tatalaksana: diuretik (pilihannya diuretik)
e) klasifikasi gagal jantung
- NYHA Functional Class I: sesak saat aktivitas berat (lari, naik tangga)
- II: sesak saat aktivitas lebih ringan
- III: sesak saat aktivitas sehari-sehari
- IV: sesak saat istirahat
f) gagal jantung kronik (gagal jantung/CHF/gagal jantung kongestif): beberapa membagi sebagai gagal jantung kiri dan kanan.
- kiri: biasanya disebabkan karena hipertensi. Akibatnya aliran balik dari paru tertahan. Sesak, PND, ortopnea, ronki basah halus di basal paru.
- kanan: biasanya disebabkan karena penyakit di paru (mis: PPOK). Akibatnya aliran balik dari vena cava tertahan. JVP meningkat, hepatomegali, asites, edema.
g) tatalaksana: diuretik (furosemid dan atau spironolakton), ACE Inhibitor (captopril), beta blocker (carvedilol, bisoprolol, dll), digoksin, vasodilator (nitrat).
h) gagal jantung akut: perubahan kondisi yang cepat dan tiba-tiba dari seseorang yang telah mengalami gagal jantung sebelumnya. Biasanya bermanifestasi sebagai edema paru akut.
i) edema paru akut: sesak tiba-tiba. PF didapatkan ronki basah halus di basal kedua lapang paru. Foto polos terdapat tanda kranialisasi (bat wing) atau Kerley B line. Tatalaksana: MONF (Morfin, Oksigen, Nitrat, Furosemid)
No comments:
Post a Comment