a) Gangguan fobik
- fobia sosial: ketakutan yang berlebihan akan interaksi sosial, merasa akan dipermalukan
- fobia spesifik: ketakutan yang berlebihan akan sebuah objek atau situasi tertentu
- agorafobia: takut sendirian di tempat umum, terutama di tempat dimana sulit untuk kabur bila terjadi serangan panik
b) Gangguan ansietas
- gangguan panik: ada serangan panik, yaitu rasa ketakutan hebat yang terjadi mendadak disertai dengan berdebar-debar atau sesak nafas, tapi tidak ada pemicunya. Serangan panik bisa terjadi berulang
- gangguan cemas menyeluruh: rasa cemas yang menetap hampir setiap hari, selama sekurangnya 6 bulan, tanpa adanya pemicu yang jelas.
c) Gangguan obsesif-kompulsif: terdiri dari dua bagian
- pikiran obsesif yang mengganggu (sebenarnya pasien tidak ingin memikirkan hal tersebut)
- perilaku fisik/mental yang kompulsif serta repetitif (harus dilakukan berulang-ulang)
d) Gangguan terkait stress
- reaksi stres akut: gejala stres yang bervariatif, terjadi segera setelah sebuah kejadian yang traumatik (misal hampir mati atau kekerasan seksual), berlangsung selama 3 hari sampai1 bulan
- gangguan stres paska trauma: gejala kecemasan yang patologis setelah paparan terhadap sebuah kejadian traumatik, disertai dengan flashback (bayangan atau mimpi) dari kejadian tersebut, dan berlangsung selama lebih dari 1 bulan
- gangguan penyesuaian: reaksi maladaptif terhadap sebuah stresor psikosial yang terjadi dalam 1 bulan setelah stresor tapi tidak bertahan lebih dari 6 bulan. Reaksi maladaptif tersebut dapat menyerupai depresi, ansietas, gangguan emosi, atau gangguan perilaku
e) Gangguan somatoform:
- gangguan somatisasi: banyak keluhan fisik, tapi pada pemeriksaan tidak didapatkan kelainan
- hipokondriasis: pasien yakin bahwa dia menderita sebuah penyakit tertentu, bahkan setelah pemeriksaan membuktikan bahwa tidak ada penyakit
- gangguan konversi: defisit neurologis mendadak (misal lumpuh atau buta) tanpa penyebab, biasanya berhubungan dengan stress
No comments:
Post a Comment