Demam tifoid
a) tampilan klinis:
- minggu ke 1: demam yang perlahan-lahan bertambah tinggi, menggigil, anoreksia, malaise, nyeri kepala frontal, lidah kotor, konstipasi, kembung (timpani), nyeri abdominal ringan difus, hepatosplenomegali.
- minggu ke 2: demam mencapai plateau, insomnia, mengigau, bradikardia relatif, diare, pendarahan GI.
- minggu ke 3: tampilan klinis bertambah berat, sering terjadi status tifoid (penurunan kesadaran dan/atau psikosis). Perforasi adalah komplikasi yang jarang, namun terjadi di minggu ketiga.
b) penunjang:
- darah tepi: leukopenia, trombositopenia, anemia.
- kultur: darah (dalam agar empedu) untuk minggu 1-2, feses untuk minggu 2-3, urin untuk minggu 3-4.
- Widal: mulai positif pada akhir minggu pertama. Diagnosis demam tifoid ditegakkan apabila terdapat peningkatan titer 4 kali lipat pada pemeriksaan ulang dengan interval 5-7 hari atau peningkatan titer O sebanyak 1:200.
c) tata laksana
- lini pertama: Chloramphenicol (DOC, tapi kontraindikasi bila leukosit < 200/mm3), amoxicillin/ampicillin, cotrimoxazole
- lini kedua: Fluoroquinolone (DOC,tapi kontraindikasi untuk usia < 18 tahun), ceftriaxone, cefixime
- harap diperhatikan bahwa beberapa literatur menyebutkan bahwa DOC lini pertama adalah fuoroquinolone
No comments:
Post a Comment