Monday, April 14, 2014

Demam tifoid

a) tampilan klinis:
  • minggu ke 1: demam yang perlahan-lahan bertambah tinggi, menggigil, anoreksia, malaise, nyeri kepala frontal, lidah kotor, konstipasi, kembung (timpani), nyeri abdominal ringan difus, hepatosplenomegali.
  • minggu ke 2: demam mencapai plateau, insomnia, mengigau, bradikardia relatif, diare, pendarahan GI.
  • minggu ke 3: tampilan klinis bertambah berat, sering terjadi  status tifoid (penurunan kesadaran dan/atau psikosis). Perforasi adalah komplikasi yang jarang, namun terjadi di minggu ketiga.
b) penunjang:
  • darah tepi: leukopenia, trombositopenia, anemia.
  • kultur: darah (dalam agar empedu) untuk minggu 1-2, feses untuk minggu 2-3, urin untuk minggu 3-4.
  • Widal: mulai positif pada akhir minggu pertama. Diagnosis demam tifoid ditegakkan apabila terdapat peningkatan titer 4 kali lipat pada pemeriksaan ulang dengan interval 5-7 hari atau peningkatan titer O sebanyak 1:200.
c) tata laksana
  • lini pertama: Chloramphenicol (DOC, tapi kontraindikasi bila leukosit < 200/mm3), amoxicillin/ampicillin, cotrimoxazole
  • lini kedua: Fluoroquinolone (DOC,tapi kontraindikasi untuk usia < 18 tahun), ceftriaxone, cefixime
  • harap diperhatikan bahwa beberapa literatur menyebutkan bahwa DOC lini pertama adalah fuoroquinolone

No comments:

Post a Comment