a) Herpeks simpleks
- etiologi: virus herpes simpleks
- tampilan klinis: awalnya berupa vesikel multipel yang pecah menjadi ulkus dangkal nyeri. Bisa juga menyerang sekitar mulut.
- penunjang: tes Tzanck
- tatalaksana: Acyclovir 5 x 400 mg PO selama 7-10 hari
b) Sifilis
- etiologi: Treponema pallidum
- tampilan klinis: tergantung stadium. Sangat bervariasi, sehingga sifilis sering disebut "the great imitator"
- stadium primer: + 1 bulan setelah infeksi. berupa ulkus durum, yaitu ulkus soliter pada genitalia yang tidak nyeri. Sembuh dengan sendiri dalam waktu 3 bulan
- stadium sekunder + 3 bulan setelah lesi primer. Berupa ruam makulopapular di kulit badan dan ekstrimitas, demam, limfadenopati, serta kondiloma lata.
- stadium laten: tidak ada gejala. Bisa berlangsung sampai bertahun-tahun
- stadium tersier: ada tiga bentuk, yaitu guma, sifilis kardiovaskular, dan neurosifilis.
- Guma: lesi granulomatosa destruktif yang sering menyerang kulit, mukosa, dan tulang.
- Sifilis kardiovaskular: destruksi aorta, menyebabkan aneurisma dan insufisiensi katup
- Neurosifilis: defisit neurologis
- mikroskop lapangan gelap: ditemukan bakteri berbentuk spiral. Dilakukan dengan mengerok ulkus durum atau kondiloma lata
- tes non treponemal: misalnya VDRL atau RPR. Sensitif tapi tidak spesifik, sehingga digunakan untuk skrining dan untuk menilai keberhasilan pengobatan.
- tes treponemal: misalnya TPHA, FTA, atau ELISA. Spesifik dan sensitif, tapi mahal. Tidak dapat digunakan untuk menilai keberhasilan pengobatan karena titernya tinggi seumur hidup.
- tatalaksana: Penicillin G 2,4 juta U dosis tunggal
c) Ulkus mole (chancroid)
- etiologi: Haemophilus ducreyi
- tampilan klinis: ulkus sangat nyeri, dasar rapuh, terlihat kotor (tertutup eksudat purulen)
- penunjang: pemeriksaan mikroskopi sulit dilakukan, sehingga biasanya didiagnosis setelah menyingkirkan sifilis dan herpes simpleks
- tatalaksana: Ceftriaxon 250 mg IM dosis tunggal. Untuk oral bisa dipakai Azithromycin, Ciprofloxacin, atau Erythromycin.
No comments:
Post a Comment