Friday, April 18, 2014

Catatan Penting Respiratori

PANDUAN OAT LINI PERTAMA
  • Kategori 1 (2HRZE/4H3R3)
    • Pasien baru TB paru BTA positif
    • Pasien baru TB paru BTA negatif foto thoraks positif
    • Pasien baru TB ekstra paru
  • Kategori 2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)
    • Pasien kambuh (kembali menjadi BTA positif setelah dinyatakan pengobatan lengkap)
    • Pasien gagal (tetap positif atau telah negatif namun kembali postif setelah pengobatan minggu ke 5)
    • pasien dengan pengobatan setelah putus berobat (sudah tidak berobat 2 bulan).
  • Kategori anak (2HRZ/4HR)
  • OAT Sisipan (HRZE)

ASMA

 Anamnesis asma:
  • gejala episodik
  • reversibel,dengan atau tanpa pengobatan
  • timbul/memburuk pada malam/dini hari
  • respon terhadap bronkodilator
  • terdapat faktor resiko yang bersifat individual
Pemeriksaan fisis
  • pemeriksaan fisik dapat normal
  • Wheezing
  • Ekspirasi memanjang
Klasifikasi

Intermiten: gejala <1x/minggu, gejala malam <2x/bulan, APE > 80%
Persisten ringan: gejala >1x/minggu, gejala malam >2x/bulan, APE > 80%
Persisten sedang: gejala tiap hari, gejala malam >1x/minggu, APE 60-80%
Persisten berat : gejala setiap saat, gejala malam sering, APE <60%



Gejala dan Tanda
Berat Serangan Akut
Keadaan Mengancam jiwa
Ringan
Sedang
Berat
Sesak nafas
Berjalan
Berbicara
Istirahat

Posisi
Dapat tidur terlentang
Duduk
Duduk membungkuk

Cara berbicara
Satu kalimat
Beberapa kata
Kata demi kata

Kesadaran
Mungkin gelisah
Gelisah
Gelisah
Mengantuk, gelisah, kesadaran menurun
Frekuensi nafas
<20x/menit
20-30x/menit
>30x/menit

Nadi
<100
100-120
>120
Bradikardia
Otot bantu nafas dan retraksi suprasternal
-
+
+
Torakoabdominal paradoksal
Mengi
Akhir ekspirasi paksa
Akhir ekspirasi
Inspirasi dan ekspirasi
Silent chest
APE
>80%
60-80%
<60%

 

Semua tahapan: ditambahkanagonis beta-2 kerja singkat untuk pelega bila dibutuhkan, tidak melebihi 3-4 kali sehari
Berat Asma
Medikasi pengontrol harian
Alternatif/ pilihan lain
Alternatif lain
Asma intermitten
tidak perlu

-
-
Asma persisten ringan
Glukokortikosteroid inhalasi (200-400 µg BD/hari atau ekivalennya)

- Teofilin lepas lambat
- Kromolin
- Leukotriene modifirs
-
Asma Persisten Sedang
Kombinasi inhalasi Glukokortikosteroid (400-800 µg BD/hari atau ekivalennya)  dan agonis beta-2 kerja lama
- Glukokortikosteroid inhalasi (400-800 µg BD atau ekivalensinya) ditambah. Teofilin lepas lambat, atau

- Glukokortikosteroid inhalasi (400-800 µg BD atau ekivalensinya) ditambah agonis beta-2 kerja lama oral, atau

- Glukokortikosteroid inhalasi dosis tinggi (>800 µg BD atau ekivalennya) atau

- Glukortikosteroid inhalasi  (400-800 µg BD atau ekivalennya) ditambah) leukotriene modifier
- ditambah agonis beta-2 kerja lama oral atau

- ditambah teofilin lepas lambat
Asma Persisten Berat
Kombinasi inhalasi Glukokortikosteroid (>800 µg BD atau ekivalennya) dan agonis  beta-2 kerja lama, ditambah > 1 di bawah ini:
- Teofilin lepas lambat
- Leukotriene modifiers
- Glukokortikosteroid oral
Prednisolon/ metilprednisolon oral selang sehari 10 mg ditambah agonis beta-2 kerja lama oral, ditambah teofilin lepas lambat
-
Semua tahapan: bila tercapai asma terkontrol, pertahankan terapi paling tidak 3 bulan, kemudian turunkan bertahap sampai mencapai terapi seminimal mungkin dengan kondisi asma tetap terkontrol



No comments:

Post a Comment