- kejang parsial (fokal): berasal dari bagian tertentu dalam korteks serebri
- Sederhana: tidak ada penurunan kesadaran. Gejala bisa sensoris, motoris, otonom, atau psikis, tergantung bagian korteks yang terlibat.Beberapa bentukan dapat muncul:
- Kejang awalnya fokal lalu menyebar disisi yang sama
- Kepala menengok kearah tubuh yang kejang
- Kompleks: ada penurunan kesadaran (ditandai dengan amnesia). Gejalanya biasanya berupa bengong mendadak yang diikuti dengan automatisme dan kebingungan paska serangan.
- Kejang tonik klonik umum sekunder (secondary generalized): kejang parsial yang berlanjut menjadi kejang tonik klonik umum.
- kejang umum: berasal dari seluruh hemisfer korteks serebri,kiri maupun kanan.
- Absens/lena (petit mal): bengong mendadak, tanpa aura , tanpa kebingungan pasca-serangan. Berlangsung hanya sebentar (<20 detik), bisa disertai automatisme maupun tidak.
- Mioklonik: kedutan motorik aritmik/ melempar barang/ gerakan seperti kaget (tidak teratur)\
- Klonik: kedutan motorik ritmik (teratur), lebih lama dari mioklonik
- Tonik: ekstensi atau fleksi tonik mendadak pada kepala, badan atau ekstremitas
- Tonik-klonik umum primer (grand mal): kejang berawal sebagai ekstensi tonik ekstremitas atas dan bawah yang berlangsung beberapa detik, kemudian menjadi gerakan klonik ritmik, dengan kebingungan paska serangan.
- Atonik: hilangnya tonus postural tubuh secara mendadak (pasien tiba-tiba jatuh)
c) tampilan klinis: kejang berulang tanpa demam
d) penunjang elektroensefalografi
e) tatalaksana: asam valproat (kalau kejang parsial lini pertamanya carbamazepine)
No comments:
Post a Comment