a) tampilam klinis: trismus, kaku leher, disfagia, kekakuan abdomen, opistotonus, fleksi lengan, ekstensi tungkai, dan disfungsi otonom. Bisa terjadi kejang, baik akibat rangsangan maupun spontan. Pasien tetap sadar dan merasa kesakitan. Jarang terjadi demam.
b) Penunjang: tes spatula
c) tata laksana:
- Metronidazole (untuk membunuh bakteri yang memproduksi toksin)
- ATS atau TIG (untuk mengikat toksin bebas)
- TT (untuk menginduksi imunitas)
- Diazepam (meringankan gejala spasme)
d) profilaksis:
No comments:
Post a Comment