Saturday, April 12, 2014

Tonsilitis Difteri

a) etiologi: Clostridium diphteriae, sebuah basil gram positif

b) tampilan klinis:
  • anamnesis: demam, nyeri tenggorokan, disfagia, sesak nafas
  • pemeriksaan fisik: pada tonsil dan faring terdapat pseudomembran, yaitu lapisan abu-abu tebal yang menutupi mukosa saluran nafas. Bila lapisan ini diambil, mukosa di bawahnya akan berdarah. Pseudomembran yang banyak dapat menyebabkan obstruksi saluran nafas KGB leher juga menga;ami pembengakakan hebat yang terlihat sebagai bull's neck appearance.
c) tata laksana:
  • intubasi bila terdapat gawat nafas
  • anti difteri serum, kortikosteroid, dan antibiotik (eritromisin). Lakukan kultur untuk menilai suceptibilitas.
  • setelah sembuh, pasien juga harus mendapatkan vaksinasi karena difteri tidak memberikan kekebalan.
  • seluruh kontak pasien juga harus mendapat antibiotik dan vaksin booster. Kalau bila lakukan kultur.

No comments:

Post a Comment