Monday, April 14, 2014

Skabies

a) etiologi: Sarcoptes scabiei

b) tampilan klinis:
  • Papul dan vesikel eritema multipel. Distribusi umumnya di tangan dan kaki.
  • Diagnosis dengan menemukan 2 dari 4 tanda kardinal: gatal di malam hari, ditemukan terowongan, ditemukan tungau, terjadi pada kelompok.
c) penunjang
  • Burrow ink test: untuk melihat terowongan
  • pemeriksaan mikroskopik untuk melihat tungau, terjadi pada kelompok
d) tatalaksana: Permetrin 5% adalah DOC, tapi tidak boleh digunakan pada anak < 2 bulan. Untuk mereka digunakan Sulfur presipitatum 6%.



Pengobatan penyakit ini menggunakan obat-obatan berbentuk krim atau salep yang dioleskan pada bagian kulit yang terinfeksi. Banyak sekali obat-obatan yang
tersedia di pasaran. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh obat anti-skabies, antara lain yaitu; tidak berbau, efektif terhadap semua stadium tungau (telur, larva, maupun tungau dewasa), tidak menimbulkan iritasi kulit, juga mudah diperoleh serta murah harganya. Obat-obatan yang dapat digunakan antara lain:
1.Salep 2-4, biasanya dalam bentuk salep atau krim. Kekurangannya, obat ini menimbulkan bau tak sedap (belerang), mengotori pakaian, tidak efektif membunuh
stadium telur, dan penggunaannya harus lebih dari 3 hari berturut-turut.
2.Emulsi benzil-benzoas 20-25%, efektif terhadap semua stadium tungau, diberikan setiap malam selama 3 hari bertutut-turut. Kekurangannya, dapat menimbulkan iritasi kulit.
3.Gamexan 1%, termasuk obat pilihan karena efektif terhadap semua stadium tungau, mudah digunakan, serta jarang menimbulkan iritasi kulit. Namun obat ini TIDAK dianjurkan bagi wanita hamil, maupun anak dibawah usia 6 tahun, karena bersifat toksik terhadap susunan saraf pusat. Pemakaiannya cukup satu kali.
4.Krotamiton 10%, termasuk obat pilihan, karena selain memiliki efek anti-skabies, juga bersifat anti gatal.
5.Permetrin HCl 5%, efektifitasnya seperti Gamexan, namun tidak terlalu toksik. Penggunaannya cukup sekali, namun harganya relatif mahal.
6. Kwell, suatu salep terdiri atas Lindane 1% (heksaklorosikloheksan). Setelah mandi dengan air panas dan sabun, salep dapat dipergunakan.
7. Preparat sulfur presipitatum 5-10 % efektif untuk stadium larva, nimfa dan dewasa, tetapi tidak efektif untuk membunuh telur. Karena itu, pengobatan minimal selama 3 hari agar larva yang menetas dari telurnya dapat mati oleh obat tersebut.
8. Gama Benzen heksaklorida merupakan obat pilihan karena efektif untuk semua stadium. Obat ini tidak digunakan terhadap anak dibawah 6 tahun karena bersifat neurotoksik
*yang diwarnai lebih umum keluar di UKDI

No comments:

Post a Comment