Tuesday, April 15, 2014

Toksoplasmosis Kongenital

a) terjadi bila ibu terinfeksi Toxoplasma gondii saat mengandung bayi tersebut. Ibunya sendiri biasanya asimtomatik. Sumber infeksi khas adalah daging mentah (khususnya sapi dan babi).

b) tampilan klinis: kerusakan neurologis ireversibel. Trias toksoplasmosis: retinokoroiditis, klasifikasi serebral, dan kejang.

c) penunjang dan tata laksana: dilakukan saat bayi masih dalam kandungan. Ada dua tahap:
  • Pertama, lakukan  pemeriksaan serologis pada ibu. Diagnosis toksoplasmosis maternal ditegakkan apabila terdapat serokonversi, yaitu IgG (-) dan IgM (+) berubah menjadi IgG (+) dan IgM (+) setelah tiga minggu.
  • Setelah itu, cari tahu apakah sudah terjadi transmisi ke dalam fetus. Lakukan USG dan pemeriksaan cairan amnion.
  • Sembari menunggu hasil, cegah transmisi dengan memberikan spiramisin jika usia gestasi < 18 minggu. Jika usia gestasi > 18 minggu, berikan pirimetamin + sulfadiazin + asam folinat sampai persalinan. Bila hasil negatif, teruskan pengobatan yang sudah diberikan sampai persalinan.

No comments:

Post a Comment