Saturday, April 12, 2014

Sinusitis

a) etiologi: inflamasi sinus paranasal akibat infeksi. Untuk bakteri, penyebab paling sering adalah Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenzae, dan Moraxella catarrhalis

b) tampilan klinis:
  • anamnesis: gejala dan tanda ISPA, nyeri di wajah (pipi, dahi, periorbital) yang diperberat dengan menunduk, sekret purulen, hidung tersumbat, dan riwayat sakit gigi maksilaris.
  • pemeriksaan fisik: nyeri tekan sinus positif, mukosa hiperemis, sekret purulen, tes transiluminasi menunjukkan transmisi cahaya berkurang.
c) klasifikasi patogen: kemungkinan besar bakterial apabila:
  • gejala sampai melebihi 7 hari
  • demam diatas 380 C
  • Nyeri wajah yang berat
d) klasifikasi berdasarkan waktu:
  • Akut: < 4 minggu
  • Subakut: 4 minggu sampai 3 bulan
  • Kronik: di atas 3 bulan
e) penunjang:
  • foto polos: akan ditemukan opasifikasi, penebalan mukosa sinus, dan/atau air fluid level. Ada  tiga posisi yang  dipakai:
    1. Waters (maksila dan frontal)
    2. Caldwel (ethmoid)
    3. Lateral (sphenoid)
  •  CT Scan: Gold standard. Hanya diindikasikan. Hanya diindikasikan kalau ada gagal terapi atau pada sinusitis kronik.
f) tatalaksana:
  •  bakterial: amoxicilin
  • simptomatik: analgesik, dekongestan, antihistamin (kalau ada riwayat alergi), mukolitik

No comments:

Post a Comment