a) Stroke iskemik
- etiologi: trombus atau emboli yang menyebabkan infark serebri
- tampilan klinis:
- Anamnesis: defisit neurologis akut (biasanya berupa hemiparesis) yang berlangsung lebih dari 72 jam. Kesadaran umumnya tidak menurun.
- Pemeriksaan fisik: tanda-tanda lesi UMN (hiperrefleksia, ada refleks patologis). Cari penyebab (bruit karotis, fibrilasi atrial)
- penunjang: CT Scan daerah hipodens di serebrum
- tata laksana:
- Trombolitik (dengan rt-PA) untuk pasien yang datang dalam 3 - 4,5 jam setelah onset dan tidak ada kontraindikasi
- Untuk pasien lain gunakan aspirin
b) Stroke hemoragik
- Etiologi: perdarahan intraserebral akibat pecahnya pembuluh darah
- tampilan klinis:
- Anamnesis: defisit neurologis akut, disertai penurunan kesadaran, nyeri kepala, dan mual muntah.
- Pemeriksaan fisik: tanda-tanda lesi UMN , biasanya disertai hipertensi.
- Penunjang: CT Scan daerah hipodens di serebrum
- tatalaksana:
- bedah (untuk evakuasi hematoma)
- antihipertensif (jangan turunkan lebih dari 25%)
- agen-agen diuretik osmotik (contoh: manitol)
c) pendarahan subarachnoid
- etiologi: pecahnya sebuah aneurisma yang menyebabkan pendarahan ke dalam ruangan subarachnoid. Per definisi, ini sebenarnya tidak termasuk stroke.
- tampilan klinis: nyeri kepala yang dirasakan "paling berat seumur hidup" (thunderclap headache) disertai tanda-tanda meningismus (misal kaku kuduk)
- penunjang: CT-Scan hiperdensitas di dalam sulkus dan fisura serebri.
- tatalaksana:
- Beta blocker apabila MAP > 130 mmHg
- Bedah (untuk menutup aneurisma)
No comments:
Post a Comment