Saturday, April 5, 2014

Stroke

a) Stroke iskemik
  • etiologi: trombus atau emboli yang menyebabkan infark serebri
  • tampilan klinis:
    • Anamnesis: defisit neurologis akut (biasanya berupa hemiparesis) yang berlangsung lebih dari 72 jam. Kesadaran umumnya tidak menurun.
    • Pemeriksaan fisik: tanda-tanda lesi UMN (hiperrefleksia, ada refleks patologis). Cari  penyebab (bruit karotis, fibrilasi atrial)
    • penunjang: CT Scan daerah hipodens di serebrum
    • tata laksana:
      • Trombolitik (dengan rt-PA) untuk pasien yang datang dalam 3 - 4,5 jam setelah onset dan tidak ada kontraindikasi
      • Untuk pasien lain gunakan aspirin
b) Stroke hemoragik
  • Etiologi: perdarahan intraserebral akibat pecahnya pembuluh darah
  • tampilan klinis:
    • Anamnesis: defisit neurologis akut, disertai penurunan kesadaran, nyeri kepala, dan mual muntah.
    • Pemeriksaan fisik: tanda-tanda lesi UMN , biasanya disertai hipertensi.
    • Penunjang: CT Scan daerah hipodens di serebrum
    • tatalaksana:
      • bedah (untuk evakuasi hematoma)
      • antihipertensif (jangan turunkan lebih dari 25%)
      • agen-agen diuretik osmotik (contoh: manitol)
c) pendarahan subarachnoid
  • etiologi: pecahnya sebuah aneurisma yang menyebabkan pendarahan ke dalam ruangan subarachnoid. Per definisi, ini sebenarnya tidak termasuk stroke.
  • tampilan klinis: nyeri kepala yang dirasakan "paling berat seumur hidup" (thunderclap headache) disertai tanda-tanda meningismus (misal kaku kuduk)
  • penunjang: CT-Scan hiperdensitas di dalam sulkus dan fisura serebri.
  • tatalaksana:
    • Beta blocker apabila MAP > 130 mmHg
    • Bedah (untuk menutup aneurisma)

No comments:

Post a Comment