Tuesday, April 1, 2014

Bronkiolitis

a) inflamasi bronkiolus akut akibat infeksi virus (umumnya RSV, parainfluenza, adenovirus)
umumnya pada anak usia <2 tahun, paling sering anak usia 6 bulan. Curigai pada anak dengan episode pertama WHEEZING, usia DI BAWAH 2 TAHUN. Penyebab adalah bakteri RSV (Respiratory Syncytial Virus).


b) Pathogenesis:

Invasi virus inflamasi akumulasi mukus, debris dan edema obstruksi bronkiolus pada fase inspirasi  dan ekspirasi ada mekanisme ‘klep’ yang menyebabkan air trapping overinflasi dada ventilasi turun dan hipoksemia frekuensi nafas naik, pada keadaan berat dapat terjadi hiperkapnea, obstruksi total dapat menyebabkan atelektasis
 

c) klinis: diawali dengan demam subfebris dan AURI kemudian terjadi batuk, sesak, dan mengi. Jarang menjadi berat

d) diagnosis
  • pemeriksaan fisik: demam, dyspnea (expiratory effort), ekspirasi memanjang, mengi/wheezing, perkusi hipersonor (air trapping), dapat ditemukan ronki
  • pemeriksaan penunjang: foto dada AP- lateral (air trapping), AGD: hiperkarbia, asidosis  metabolik/respiratorik
e) Pengobatan:
  • oksigen
  • antibiotik (Amoksisilin)- karena sering disertai infeksi sekunder pneumonia.
  • brokodilator (Salbutamol inhalasi), namun respon kurang baik pada bronkiolitis, gunakan hanya bila menghasilkan perbaikan.
f) bedakan dengan croup (laringotrakeobronkitis): batuk seperti menggonggong. Didahului infeksi sebelumnya. Terapi: Steroid

No comments:

Post a Comment